Selasa, 19 Juli 2016

MUTU LAYANAN KEBIDANAN “ Primary Health Care ( PHC ) “



MUTU LAYANAN KEBIDANAN
Primary Health Care ( PHC )
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mutu Layanan Kebidanan







PRODI D-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
INSAN UNGGUL SURABAYA
 TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan ridoNya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Primery Health Care (PMH)” ini dengan baik.Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
            Adapun makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan kita semua tentang bagaimana perubahan psikologis ibu yang menghadapi proses persalinan. Dan juga setelah kita mengetahui perubahan-perubahan psikologinya, kita dapat membimbing ibu agar perubahan psikolgis yang menyebabkan kecemasan akan berkurang sehingga ibu merasa aman dan nyaman dalam proses persalinan.
Tak lupa kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, yaitu ibu Yani Maidelwita, SKM, M.Biomed, karena telah membimbing kami untuk menyusun makalah sederhana ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan.Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.


Sidoarjo, 07 Mei 2015


Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sidang kesehatan dunia (World Health Assembly) tahun 1977 melahirkan kesepakatan global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun 2000” yakni tercapai suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi. Karena kesehatan dimulai dimana orang bermukim dan di tempat-tempat orang bekerja. Orang akan mengetahui cara-cara yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit secara cacat yang terlanjur terjadi. Setiap orang akan mengetahui cara yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit secara cacat yang terlanjur terjadi. Setiap orang akan mengetahui cara yang lebih baik untuk berkembang, menjadi orang tua dan kemudian mati dengan tenang.
Selanjutnya pada tahun 1978, dalam konferensi di Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua (KBS) dan Indonesia ikut menandatangani, menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000, PHC adalah kuncinya. Sedangkan pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah salah satu bentuk operasional dari PHC.
Hal tersebut disadari benar karena kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah bersama secara global. Diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, social ekonomi yang rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan primer untuk hidup dalam memenuhi kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.Oleh karena itu PHC merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000sebagai tujuan untuk pembangunan kesehatan semesta dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Di Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan kepada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR untuk dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dan instansi-instansi yang berwenang dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
Pelayanan kesehatan adalsh ujung tombak untuk menciptakan masyarakat yang dan bangsa yang sehat.Sayangnya belum semua masyarakat dapat menikmati sistem pelayanan tersebut dengan leluasa.Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi.
Masyarakat yang mampu dapat berobat kemanapun dia mau bahkan ke luar negeri sekalipun.Sementara masyarakat yang tidak mampu tidak dapat akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Oleh karena itu banyak Negara yang berusaha dan mencari bagaimana agar meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan masyarakat yang kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan dirinya dalam hal kesehatan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Primary Health Care (PHC) ?
2.      Bagaimana penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia?
3.      Bagaimana permasalahan dalam penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia ?
C.     Tujuan dan Manfaat
1.      Untuk mengetahui definisi Primary Health Care (PHC)
2.      Untuk mengetahui penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia
3.      Untuk mengetahui permasalahan dalam penerapan Primary Health Care (PHC) di Indonesia
D. Sistematika Penulisan
1. Cover
2. Kata Pengantar
3. BAB I Pendahuluan : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sistematika Penulisan.
4. BAB II Tinjauan Teori
5. BAB III Tinjauan Kasus
6. BAB IVPenutup : Kesimpulan dan Saran
7. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Defenisi Primery Health Care
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Adapun beberapa pengertian mengenai Primary Health Care adalah :
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan social yang dapat diterima secara baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). Primary Health Care (PHC) adalah strategi yang dapat dipakai untuk mencapai tingkat minimal dan pelayanan kesehatan semua penduduk. PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metoda dan teknologi praktis, ilmiah, dan social yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
B.     Perkembangan Konsep Primary Health Care (Phc)
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya.
Pada tahun 1960 teknologi Kuratif dan Preventif dalam struktur pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. Sehingga timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep ”Upaya Dasar Kesehatan ”.
Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah – daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World Health Essembly ) dihasilkan kesepakatan ”Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000, dengan Sasaran Semesta Utamanya adalah :”Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara Soial Maupun Ekonomi”.
Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan ”Primary Health Care” ( PHC ) sebagai Strategi Global atau Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year2000” (HFA 2000) atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( KBS 2000 ).
C.    Prinsip PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a.    Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.
b.    Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
c.       Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
d.      Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan.
Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah.Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.
e.       Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah daerah , organisasi-organisasi sukarela , dll).
D.    Unsur Utama PHC
Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
a.       Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
b.      Melibatkan peran serta masyarakat
c.       Melibatkan kerjasama lintas sektoral
E.     TUJUAN PHC
a.      Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
b.      Tujuan Khusus :
1)      Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2)      Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3)      Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4)      Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
F.     FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut :
a.       Pemeliharaan Kesehatan
b.      Pencegahan Penyakit
c.       Diagnosis dan Pengobatan
d.      Pelayanan Tindak lanjut
e.       Pemberian Sertifikat
G.    Kendala yang Mempengaruhi Penerapan PHC
Kendala yang mempengaruhi penerapan PHC :
§    Masalah kependudukan
§    Masalah lingkungan sosial budaya
§    Masalah lingkungan fisik dan biologi
§    Masalah ekonomi
§    Masalah upaya kesehatan yang meliputi : jangkauan upaya kesehatan, sumber daya, peran serta masyarakat, pengadaan da pengendalian obat-obatan, manajemen upaya kesehatan dan kerjasama lintas sector
H.    ELEMEN-ELEMEN PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
a.       Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
b.      Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
c.       Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d.      Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e.       Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f.       Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g.      Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h.      Penyediaan obat-obat essensial
I.       CIRI-CIRI PHC
Adapun cirri-ciri PHC adalah sebagai berikut :
a.       Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b.      Pelayanan yang menyeluruh
c.       Pelayanan yang terorganisasi
d.      Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e.       Pelayanan yang berkesinambungan
f.       Pelayanan yang progresif
g.      Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga

J.      Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal-hal sebagai berikut :
a.       Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b.      Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan individu
c.   Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
d.     Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
e.       Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
Bidan sebagai anggota tim kesehatan harus dapat membina kerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya dan masyarakat khususnya dalam hal :
1.      Melaksanakan pelayanan esensial
2.      Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan diri sendiri melalui penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat
3.      Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
4.      Mengaplikasikan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat
K.    Implementasi PHC Di Indonesia
Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan definisi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009, yang menyatakan bahwa Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Dalam mendukung strategi PHC yang pertama, Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan salah satu dari 5 nilai yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan bersih.
Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan, yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara administratif, Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
Untuk strategi ketiga, Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah satu program yaitu saintifikasi jamu yang dimulai sejak tahun 2010 dan bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap obat-obatan.Program ini memungkinkan jamu yang merupakan obat-obat herbal tradisional yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia, dapat teregister dan memiliki izin edar sehingga dapat diintegrasikan di dalam pelayanan kesehatan formal.Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan PHC bagi masyarakat, diperlukan kerjasama baik lintas sektoral maupun regional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Dalam penerapannya ada beberapa masalah yang terjadi di Indonesia.Permasalahan yang utama ialah bagaimana primary health care belum dapat dijalankan sebagaimana semestinya. Oleh karena itu, ada beberapa target yang seharusnya dilaksanakan dan dicapai yaitu:
a.  Memantapkan Kemenkes berguna untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah kesalahpahaman antara pusat keehatan dan masyarakat
b. Pusat Kesehatan yang bersahabat merupakan metode alernatif untuk menerapkan paradigma sehat pada pelaksana pelayanan kesehatan.
c.  Pelayanan kesehatan primer masih penting pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d. Pada era desentralisasi, variasi pelayanan kesehatan primer semakin melebar dan semakin dekat pada budaya local.









BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya.
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a.       Pemerataan upaya kesehatan
b.      Penekanan pada upaya preventif
c.       Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
d.      Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
e.       Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara administratif, Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat. Dan sampai saat ini semua penerapan itu telah berjalan meskipun ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan. 2010, sekumpulan Naskah etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Medika

W., Nurul Eko. 2010 Eika Profesi dan Hukum Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Wahyuningsih, Heni Puji. 2005. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Zulvadi, Dudi. 2010. Etika & Manajemen Kebidanan. Yogyakarta: Cahaya Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar