ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM TUBUH MANUSIA YANG
BERKAITAN DENGAN PROSES REPRODUKSI
(ORGAN EKSTERNAL)
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Biologi Dasar dan Biologi
Perkembangan
Dosen
: Dr. Hj. Tri
Ratih Agustina, dr., MARS
Oleh :
Aprilia Aprisanti Reyani
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
INSAN UNGGUL SURABAYA
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan rahmat dan karuniaNya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Terima kasih tidak lupa saya ucapkan pada semua
pihak yang ikut serta mendukung atas pembuatan makalah ini sehingga makalah ini
dapat selesai tepat pada waktunya.saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan juga jauh
dari sempurna, oleh sebab itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat memberikan ilmu, informasi, pengetahuan, dan
wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Sidoarjo,11
September 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem reproduksi adalah
sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari ovarium, uterus dan
bagian alat kelamin lainnya.Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian
dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia
tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan
tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut
mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan
bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya
tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila
makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup
tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak)
yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem
reproduksi perempuan?
b. Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan?
c. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi perempuan?
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan
Dosen Dr. Hj. Tri Ratih Agustina, dr., MARS
b. Tujuan Khusus :
Sejalan
dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
a)
Pengertian anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan;
b)
Anatomi sistem reproduksi perempuan;
c)
Fisiologi sistem reproduksi perempuan;
D. Sistematika Penulisan
-
Halaman judul
-
Kata Pengantar
-
BAB I Pendahuluan Meliputi Latar Belakang
Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan
Penulisan, Sistematika
Penulisan
-
BAB II Pembahasan
-
BAB III Penutup
Meliputi Kesimpulan dan Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Perempuan
Berasal dari bahasa latin,
yaitu: Anatomi; Ana= bagian, memisahkan,
tomi (tomie) =iris, potong. Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja,
Logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan
bagaimana alat tubuh itu bekerja.
Sistem
reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina.Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi
sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
B.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
a.
Genetalia Eksterna
Vestibulum
|
a) Vulva
Bagian dari
alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris,
kanan kiri diatas bibir kecil,
sampai ke belakang di batasi perineum.
b) Mons Pubis
Daerah yang
menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) apabila
wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung (pada wanita)
sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
Fungsi Mons Pubis :
- Melindungi organ interna
- Pelindung terhadap
benturan-benturan dari luar yang dapat menghindari infeksi dari luar
c) Labia Mayora (bibir besar)
Berada pada
kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa di tumbuhi
rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor membentuk komisura
posterior
d) Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam
dari bibir besar yang berwarna merah jambu.Merupakan suatu lipatan kanan dan
kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris.Bagian belakang
kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet
(hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
e)
Klitoris
Identik dengan penis pada pria,kira-kira sebesar
kacang dan ditutupi oleh frenulum klitoris.
f) Vestibulum
Merupakan
rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2
buah kelenjarskene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan
mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini.
g)
Orifisium Vagina
Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk
dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas – usia dan paritas
h)
Vagina
Saluran
yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior
dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina
akan lebih panjang (sekitar 1.5 – 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6
– 7.5 cm).
i) Hymen ( Selaput dara )
Merupakan selaput yang menutupi
introitus vagina.biasanya berlubang membentuk
semilunaris,anularis,tapisan,septata,atau fimbria.bila tidak berlubang disebut
atresia himenalis atau hymen imperforata.hymen akan robek pada koitus apalagi
setelah bersalin.sisanya disebut kurunkula hymen atau sisa hymen
j) Perineum
Terletak
diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
Fungsi Perineum : Menopang rongga panggul dan
membantu menjaga organ panggul tetap pada tempatnya
C.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Fisiologi alat reproduksi
wanita merupakan sistem yang kompleks. Pada saat pubertas umur sekitar 13-16
th, dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon
estrogen dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut
menarche.
Pada usia 17-18 th
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung2-3 hari
disertai dengan ovulasi, sebagai pertanda kematangan alat reproduksi wanita.
Sejak saat itu wanita memasuki masa reproduksi aktif sampai mencapai mati haid
pada umur50 th.
Kejadian menarche dan
menstruasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempunyai sistem tersendiri,
yaitu :
a. Sistem susunan saraf pusat
Semakin dewasa umur wanita semakin besar pengaruh
rangsangan dan emosi terhadap hypothalamus, sehingga mengeluarkan sekret
(cairan) neurohormonal menuju hypofisis melalui sistem portal, serta
mempengaruhi lobus anterior hypofisis.
b.
Sistem hormonal
a) Aksis hypothalamo-hypofisis-ovarial.
Hambatan rangsangan panca indera menuju hypothalamus
melalui nukleus Amygdale (inhibitor pubertas) dan rangsang emosi secara
langsung pada hypothalamus makin lama makin berkurang, sehingga mengeluarkan
sekret (cairan) neurohormonal menuju hypofisis melalui sistem portal, serta
mempengaruhi lobus hypofisis guna mengeluarkan : hypofisis
gonadotropin dalam bentuk FSH dan LH untuk selanjutnya mempengaruhi ovarium.
b) Untuk dapat saling mempengaruhi maka sistem
hypothalamus, hypofisis, dan ovarium merupakan satu kesatuan.Hypofisis dianggap
sebagai mother of gland yang mampu memberikan rangsangan pada kelenjar
dalam tubuh seperti kelenjar thyroid, suprarenal, paratyriod dan pancreas.Semua
kelenjar tsb bersama-sama dapat menumbuhkan perkembangan tubuh wanita menjadi
dewasa.
c. Perubahan yang terjadi pada
ovarium.
a) Dalam siklus reproduksi aktif sebanyak 400 buah
folikel yang akan mengalami perubahan dan sebagian besar mengalami obliterasi
menjadi korpus albikantes. Rangsang gonadotropin hypofisis FSH menyebabkan sel
granulosa yang berada disekitar flikel primordial berkembang.
b) Pertumbuhan sel granulosa demikian rupa sehingga
bagian dalamnya membentuk rongga yang berisi cairan liquor folliculi
yang mengandung hormon estrogen.Ovum terdesak ke tepi dan disangga ke dinding
folikel oleh cumulus oophorus.Ovum dipisahkan dengan sel granulosa oleh zona
pelusida.
c) Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang
semakin besar membentuk folikel de graaf yang dindingnya menuju dinding
ovarium.Pada puncak pertumbuhan folikel de graaf, permukaannya mengalami
nekrobiotik dan devaskularisasi, sehingga tipis dan bebas dari jaringan ikat
dan pembuluh darah. Pengaruh tekanan liquor folikuli dan LH yang makin
meningkat dan berfluktuasi, terjadilah “ovulasi” yaitu pelepasan ovum ke
dalam tuba fallopii.
d) Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism.
Ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan folikuli,
peristaltik tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya.
Setelah terjadi proses ovulasi folikel de graaf menjadi korpus rubrum dan
selanjutnya korpus lutum.
d. Perubahan yang terjadi pada
uterus sebagai organ akhir.
a) Uterus dengan lapisan endometriumnya merupakan organ
akhir proses siklus menstruasi, dimana hormon estrogen dan progesteron
mempengaruhi pertumbuhannya. Selama pertumbuhan dan perkembangan, folikel
primordial mengeluarkan hormon estrogen yang mempengaruhi endometrium ke dalam
proses proliferasi sejak akhir menstruasi sampai terjadi ovulasi.
b) Korpus rubrum –yang segera menjadi korpus
luteum—mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang makin lama makin
tinggi kadarnya. Umur korpus luteum sekitar 8 hari dan selanjutnya akan
mengalami regresi sehingga pengeluaran hormon semakinh berkurang dan berhenti,
yang berakibat vasokontriksi pembuluh darah dan segera diikuti vasodilatasi.
Situasi demikian menyebabkan pelepasan lapisan endometrium dalam bentuk
serpihan dan perdarahannya disebut menstruasi.
Menstruasi terjadi dalam 4 fase :
Ø Stadium menstruasi/desquamasiberlangsung sekitar 3-5
hari,lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskantertinggal
lapisan stratum basalis 0,5 mm. Jumlah
perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak
fermen.Bila terdapat gumpalan darah,menunjukkanperdarahan
menstruasi banyak.
Ø Stadium regenerasi/post menstrum
Stadium ini
dimulai pada hari ke-4 menstruasi, dimana luka bekas desquamasi endometrium
tertutup kembali oleh epitel selaput lendir endometrium,tebalnya0,5 mm.Sel basalis
mulai berkembang, mengalami mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh
kembali.
Ø Stadium proliferasi/inter menstrum
Stadium ini
lapisan endometrium pertumbuhan kelenjarnya lebih cepat dari jaringan ikatnya
sehingga berkelok-kelok.Lapisan atasnya tempat saluran kelenjar tampaknya lebih
kompak disebut stratum kompakta.Sedang lapisan yang mengandung kelenjar yang berkelok
menjadi lebih longgar disebut stratum spongiosa.Stadium ini berlangsung sejak
hari ke-5 sampai 14, dan tebal endometrium 3,5 cm.
Ø Stadium pramenstruasi/sekresi
Stadium ini
endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan sejak saat ovulasi korpus luteum
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi endometrium ke
dalam fase sekresi.Tebal endometrium tetap, hanya kelenjarnya berkelok-kelok
dan mengeluarkan sekret. Disamping itu sel endometrium mengandung banyak
glikogen,kapur, protein, air dan mineral sehingga siap untuk menerima
implantasi dan memberikan nutrisi pada zygot. Berlangsung sejak hari ke-14
sampai 28.
ü Rangsang estrogen dan
progesteron pada pancaindera, langsung pada hypothalamus, dan melalui perubahan
emosi.
ü Ovulasi (pengeluaran sel telur)
Ovulasi biasanya terjadi kira-kira 14 hari sebelum
menstruasi yang akan datang, dengan kata lain, diantara dua haid yang
berurutan, indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali satu dari ovarium
kanan dan lain kali dari ovarium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi :
§
Biopsi endometrium
§
Suhu basal badan
§
Sitologi vaginal
§
Getah serviks
§
pH getah vagina
§
Endoskopi
Setelah
ovulasi sel-sel granulosa dari dinding folikel mengalami perubahan dan
mengandung zat warna yang kuning disebut lutein sehingga folikel yang berubah
menjadi butir telur yang kuning disebut korpus luteum yang mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron.Bila terjadi konsepsi korpus luteum menjadi korpus
luteum graviditatum dan bila tak ada konsepsi menjadi korpus luteum
menstruationum.
Korpus luteum menstruationum
Masa hidup
8 hari, setelah itu terjadi degenerasi dan menjadi korpus albikans yang
berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus albikans maka pembentukan hormon
estrogen dan progesteron mulai berkurang malahan berhenti sama sekali. Hal ini
mengakibatkan ischemia dan necrose endometrium yang kemudian disusul dengan
menstruasi.
Korpus luteum graviditatum
Bila
terjadi konsepsi, sel telur yang telah dibuahi tersebut berjalan ke kavum uteri
dan sesampainya di dalam kavum uteri menenemkan diri di dalam endometrium atau
nidasi.Sel telur yang telah dibuahi (zygot) mengeluarkan hormon-hormon sehingga
korpus albikans tetap tumbuh menjadi lebih besar dan disebut korpus luteum
graviditatum yang tetap hidup sampai bulan ke-4 kehamilan, setelah itu faalnya
digantikan oleh plasenta.Karena korpus luteum tidak mati, maka progesteron dan
estrogen terus terbentuk, dengan demikian endometrium tidak nekrosis tetapi
malah tumbuh menjadi tebal dan berubah menjadi decidua.Hal inilah yang
menyebabkan seorang wanita tidak haid selama kehamilan berlangsung.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya,saya dapatmenyimpulkan bahwa “Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.”
B.
Saran
Dengan adanya
makalah ini saya berharap mahasiswidapat
mengetahui lebih banyak tentang anatomi
dan fisiologi sistem tubuh manusia yang berkaitan dengan sistem reproduksi
wanita.
DAFTAR PUSTAKA
.
Firman.2009.Anatomi Fisiologi
Sistem Reproduksi Pria dan Wanita.http:/hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html.diakses
pada tanggal 6 April 2013.
Nopiana,Helse.2011.Anatomi
Fisiologi Organ Reproduksi Wanita.http:/bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html.diakses
pada tanggal 6 April 2013